NPM : 12110120
KELAS : 2KA26
A. Pengertian dan Macam-Macam Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Dari definisi diatas memiliki beberapa sifat penting yaitu; i) suatu proses, yang merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus, ii) sesuatu yang dapat merubah tingkat penghidupan masyarakat. Pendapat lain juga menegaskan bahwa sistem ekonomi adalah cara suatu bangsa atau negara dalam menjalankan perekonomianya. Secara umum sistem ekonomi di bagi menjadi 5 yaitu : Sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi pancasila yang disebut juga demokrasi ekonomi. Landasan pokoknya pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945 (hasil amandemen). Adapun hal-hal yang harus dihindari dalam sistem demokrasi ekonomi, yaitu sistem free fight liberalism, sistem etatisme, dan monopoli.
Beberapa pendapat para ahli yang terkait dengan sistem ekonomi antara lain :
1. Chester A Bemand mengatakan bahwa : ”Sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian itu memiliki ciri dan batas tersendir”
2. Dumatry (1996) mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan”.
3. Gregory Grossman and M. Manu mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.”
4. Menurut M. Hatta :”Sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan”
2. Macam-Macam Sistem Ekonomi
Ada 4 macam sistem ekonomi di Indonesia, yang terdiri dari :
a. Sistem ekonomi Tradisional
Dalam sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih menggunakan tradisi turun-temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara bergotongroyong dan bersifat kekeluargaan. Ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :
· Kegiatan produksi umumnya mengolah ttanah dan mengumpulkan benda yang disediakan alam
· Alat produksi masih sederhana
· Sangat tergantung pada alam
· Hasil produksi untuk kebutuhan minimal dan besifat homogen
· Hasil industri berupa hasil kerajinan tangan
· Belum mengenal tukar menukar secara kredit (Kardiman, 2006 : 78).
b. Sistem Ekonomi Terpusat
Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
· Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
· Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
· Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
· Hak milik individu tidak diakui (Kardiman, 2006 : 79)
c. Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberat disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing. Sejalan dengan uraian di atas berikut ciri-ciri sistem ekonomi pasar :
· Adanya pengakuan terhadap hak individu
· Setiap manusia adalah homo economicus
· Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
· Menerapkan sistem persaingan bebas
· Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
· Peranan modal sangat penting
· Peranan pemerintah dibatasi (Sardiman, 2006 : 80).
d. Sistem ekonomi campuran
B. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Pemintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan pada saat waktu tertentu.
Apabila dilihat dari daya beli konsumen permintaan dibagi menjadi 3, yaitu:
·         Permintaan Efektif
Permintaan efektif maksudnya yaitu permintaan konsumen terhadap barang dan jasa didukung dan disertai dengan daya beli.
·         Permintaan Absolut
Permintaan  absolut ini kebalikan dari permintaan efektif, yaitu permintaan  konsumen yang tidak didukung dan tidak disertai oleh daya beli namun  hanya angan-angan.
·         Permintaan Potensial
Permintaan  potensial ini berbeda dengan permintaan efektif dan permintaan  absolute, mengapa? Karena permintaan potensial yang akan diwujudkan  dengan sejumlah uang yang dimilikinya.
Sedangkan  yang dimaksud dengan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau  yang ditawarkan pada suatu harga dan pada saat waktu tertentu.
Apabila dilihat dari golongannya penawaran terbagi menjadi dua, yaitu:
· Penawaran Individu
Dimana penawaran individu ini adalah penawaran yang dimiliki oleh seorang penguasa.
· Penawaran besar atau kolektif
Yang dimaksud dengan penawaran besar atau kolektif yaitu penawaran yang terdapat pada pasar.
C. Hukum dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
1.    Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika  semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah  maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika  harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan  sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan  (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu  tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang  dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan  mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan  yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan  konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang  harganya mahal.
·           Hukum permintaan
Hukum  permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang  bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.  Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga  rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum  permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin  banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik  tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.” Pada  hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum  permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga  tidak berubah (dianggap tetap).
·           Hukum penawaran
Bahwa  semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.  Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan  semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran  menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan  tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin  tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.  Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang  yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan
·         Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat  ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi  beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
·         Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
·         Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang  yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang  yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang  mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
·         Perkiraan harga di masa depan
Barang  yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau  membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
·         Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika  flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan  sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun  suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat  tinggi dibandingkan bulan lainnya.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
·         Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika  biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan  membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut  tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku  terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan  biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
·         Tujuan Perusahaan
Perusahaan  yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented)  akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga  harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan  menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan  tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk  menarik minat konsumen.
·         Pajak
Pajak  yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga  perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen  yang turun.
·         Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika  ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka  konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga  terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
·         Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika  harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan  diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa  menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai  faktor.
sumber: Kardiman, Drs dkk. 2006. Ekonomi dunia kesehatan Kita, Yudistira
http://www.sarjanaku.com/2011/09/pengertian-sistem-ekonomi-tradisional.html

