Minggu, 17 April 2011

Hubungan Kesustraan dengan Ilmu Budaya Dasar

Secara etimologi (menurut asal-usul kata) kesusastraan berarti karangan yang indah. “sastra” (dari bahasa Sansekerta) artinya : tulisan, karangan.

Bentuk-bentuk Kesusastraan:

  • Puisi
  • Cerita Rekaan (fiksi)
  • Essay dan Kritik
  • Drama
Bahasa sastra imajinatif cenderung konotatif, sedangkan bahasa sastra non-imajinatif cenderung denotatif. Bentuk karya sastra yang termasuk karya sastra imajinatif adalah :

a. Puisi : 1. Epik 2. Lirik 3. dramatik

b. Prosa : 1. Fiksi (novel, cerpen, roman) 2. Drama (drama prosa, drama puisi)

Bentuk karya sastra yang termasuk sastra non-imajinatif adalah :

a. Esai, yaitu karangan pendek tentang suatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadipenulisnya.

b. Kritik, adalah analisis untuk menilai suatu karya seni atau karya sastra.

c. Biografi, adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.

d. Otobiografi, adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri.

e. Sejarah, adalah cerita tentang zaman lampau suatu masyarakat berdasarkan sumber tertulis maupun tidak tertulis.

f. Memoar, adalah otobiografi tentang sebagian pengalaman hidup saja.

g. Catatan harian, adalah catataan seseorang tentang dirinya atau lingkungannya yang ditulis secara teratur.


Istilah prosa diambil dari bahasa Latin yaitu oratio provorsa artinya ucapan langsung. Dalam kesusastraan, prosa merupakan sejenis karya sastra yang bersifat paparan. Prosa sering pula disebut karangan bebas karena tidak diikat oleh aturan-aturan khusus (misalnya rima, ritme seperti halnya dalam puisi).


Sastra lama yang berbentuk prosa,umumnya mempunyai ciri-ciri:

1.Ceritanya seputar kehidupari istana. Karena itu bersifat istana sentris.

2.Menggambarkan tradisi masyarakat yang lebih menonjolkan kekolektifan daripada keindividualan. Sebagai akibat logisnya, sastra lama dianggap milik bersama (kolektif).

3.Konsekuensi dari ciri kedua, sastra lama bersifat anonim, pengarangnya tidak dikenal.

4.Sastra lama bersifat lisan, disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan, dari mulut ke mulut (leluri).


Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah:

1. Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.

2. Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.

3. Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain.

4. Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut: Fabel, Mite(Mitos), Legenda, Sage, Parabel, Dongeng Jenaka.
5. Cerita berbingkai, adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya.


Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:

1. Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut: Roman bertendens, Roman Sosial, Roman Sejarah, Roman Psikologis, Roman detektif.

2. Novel, berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.

3. Cerpen, adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik.

4. Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.

5. Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

6. Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.)

7. Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya.


Kritik : Banyak pelajar dan masyarakat yang tidak mengetahui lebih banyak tentang kesusastraan dan istilah-istilahnya.


Saran : ilmu kesusastraan sebaiknya ditanamkan dalam kurikulum pembelajaran disetiap tingkatannya karena dengan begitu pelajar ditingkat SD,SMP,SMA dan tingkat lebih tinggi dapat mempelajari dan mengetahui tentang ilmu kesusatraan.


sumber : http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/07/28/mengenal-prosa-lama/

http://bahasakubahasamu.wordpress.com/2008/07/15/sastra-lama/ http://nesaci.com/pengertian-kesusastraan-dan-jenis-jenis-kesusastraan/

0 komentar:

Posting Komentar